Search This Blog

Ketahui ciri lowongan kerja palsu ala perusahaan penipu

On May 28, 2016 with No comments

lustrasi lowongan pekerjaan. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock

Tidak dipungkiri, kehadiran internet menandai masuknya era modern dalam kehidupan manusia. Perannya semakin penting seiring bergeraknya zaman.
Kehadirannya pun dipandang bagai pedang bermata dua, bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Merugikan dalam arti sering digunakan untuk tindak kejahatan bahkan kriminalitas. Tujuannya meraup fulus dari korban mereka.
Salah satu bentuk penipuan, membuat lowongan pekerjaan palsu dengan membuat perusahaan fiktif. Bahkan ada juga yang mencatut nama perusahaan besar dengan iming-iming gaji selangit. Tidak sedikit masyarakat yang akhirnya tertipu.
Country Manager Jobstreet.com, Farida Lim tidak menampik maraknya penipuan di situs pencari kerja. Banyak pencari kerja tergiur dengan tawaran bekerja di perusahaan ternama atau digaji fantastis. Hal ini mempermudah penipu mengunggah iklan lowongan kerja palsu.
"Pencari kerja biasanya mencari dan mau bekerja di perusahaan terkenal dan melihat besaran gaji. Good image sangat menjadi daya tarik dan diminati para pencari kerja," ujarnya ketika dihubungi merdeka.comJakarta, beberapa waktu lalu.
Farida mengingatkan seluruh pencari kerja di Indonesia untuk hati-hati dalam proses lamaran kerja. Teliti terlebih dulu nama perusahaan dan jangan mau membayar sepeserpun dengan iming-iming mendapatkan pekerjaan dan gaji besar. Perusahaan tidak akan meminta uang dari calon pegawainya. Itu ciri awal mendeteksi penipuan lowongan kerja.
Menurut Farida, sebenarnya kita bisa mendeteksi apakah lowongan kerja tersebut valid ada atau hanya penipuan. Ada beberapa ciri ciri lowongan kerja palsu dari perusahaan fiktif yang bisa diketahui sejak awal. Berikut ciri-ciri lowongan kerja palsu di internet menurut Farida:

1.
Amati alamat email perusahaan

Menurut Farida, perusahaan atau oknum penipu biasanya membuat lowongan kerja fiktif dengan membuat sebuah email. Namun email yang mereka buat masih menggunakan email secara umum seperti gmail.com atau yahoo.com.
"Biasanya sindikasi mereka (penipu) menggunakan nama email perusahaan besar dengan alamat email secara umum seperti yahoo dan gmail," jelas dia.
Padahal menurut Farid, perusahaan besar pasti menggunakan email perusahaan untuk menjaring para pencari kerja. "Yang menggunakan email umum itu merupakan modus penipu untuk mendapatkan database para pencari kerja tersebut," katanya.

2.
Perhatikan postingan iklan

Farida menyebut para penipu dan perusahaan fiktif biasanya membuka lowongan pekerjaan melalui website biasa seperti blog. Para pencari kerja diharap berhati hati dan mengecek secara langsung mengenai kebenaran lowongan pada perusahaan bersangkutan.
Menurut Farida, di internet saat ini banyak beredar iklan lowongan pekerjaan yang memang bukan berada di situs resmi perusahaan tersebut.
"Jika memang ragu, maka sebaiknya cek kembali di website resmi perusahaan, apakah lowongan kerja tersebut benar atau lowongan kerja palsu," jelasnya.

3.
Tawaran gaji besar

Ciri selanjutnya dari lowongan kerja penipuan adalah tawaran gaji yang sangat besar. Bahkan Farida sendiri pernah menemukan lowongan kerja yang menawarkan gaji Rp 10 juta per bulan kemudian ditambah uang makan, transport dan lain sebagainya.
Farida meminta pencari kerja berhati hati dengan lowongan seperti ini. Kebanyakan lowongan dengan gaji tinggi hanya menipu dan akhirnya meminta uang kepada pencari kerja.
"Selain itu perusahaan dengan modus penipuan tersebut juga menawarkan level pekerjaan staff karena seringkali para pencari kerja kebanyakan tertipu level itu," katanya.
Dalam hal gaji, perusahaan besar biasanya akan membayar sesuai kualifikasi yang ada pada calon tenaga kerja, dan kebanyakan masalah gaji adalah confidential dan tidak pernah diungkap di pengumuman lowongan kerja.

4.
Amati nomor telepon saat panggilan interview

Merdeka.com - Ketika telah memasukkan lamaran, pencari kerja biasanya ditelepon untuk melakukan sesi wawancara. Dari nomor telepon tersebut, sebenarnya pencari kerja bisa curiga apakah itu penipuan atau tidak.
Menurut Farida, hal yang paling patut dicurigai adalah ketika nomor yang dihubungi adalah nomor seluler dan kemudian meminta And untuk segera menghubungi nomor lain untuk konfirmasi lowongan tersebut.
"Karena sangat aneh apabila sebuah perusahaan besar yang menyelenggarakan lowongan tetapi nomor telepon yang bisa dihubungi adalah nomor seluler dan bukan nomor fixed-phone resmi dari perusahaan tersebut," jelasnya.
Selain itu, lowongan kerja penipuan juga melakukan pemanggilan wawancara melalui pesan singkat atau SMS.
"Jika ada perusahaan yang melakukan pemanggilan interview melalui SMS, sebaiknya dihindari," ujar dia.
Sumber : merdeka.com

Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »