Belum lama ini, dunia dihebohkan dengan sosok Mbah Gotho. Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah itu usianya kini mencapai 146 tahun.
Jika dokumentasi yang dimilikinya terbukti benar, maka pria yang memiliki nama asli Sodimedjo itu adalah manusia tertua di muka Bumi.
Melihat kesehariannya, Mbah Gotho dikenal sebagai perokok berat, sehingga rahasia usia panjangnya menjadi misteri. Lalu apakah ada faktor lain yang menjadi penentu angka harapan hidup manusia?
Sebuah studi internasional yang dipimpin oleh para peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA) menunjukkan adanya harapan hidup manusia yang lebih panjang. Setidaknya jika dilihat dari segi genetika seseorang, terlepas dari pilihan gaya hidup yang dijalaninya.
Penelitian ini dipimpin oleh ahli genetika UCLA, Steve Horvath, yang berkolaborasi dengan 65 ilmuwan lainnya dari seluruh dunia. Mereka menganalisis sampel darah yang dikumpulkan dari lebih dari 13.000 orang. Penemuan ini dipublikasikan di Aging edisi terbaru.
Rahasia Panjang Umur
Jam epigenetik sebelumnya dikembangkan oleh Horvath digunakan untuk menghitung umurdarah dan jaringan lain dengan melacak perubahan DNA dari waktu ke waktu.
Jam ini mampu mengukur usia biologis sampel darah, yang para ilmuwan UCLA katakan bisa memperkirakan usia secara kronologis dalam menentukan kapan seseorang akan mati.
Penelitian menggunakan 13 set data. Menurut Horvath, kebiasaan makan yang sehat dibarengi dengan olahraga mungkin tidak berbuat banyak untuk menunda kematian bagi sebagian orang.
" Kami menemukan bahwa 5 persen dari penduduk bertambah usia pada tingkat biologis yang lebih cepat, sehingga harapan hidup lebih pendek," kata Horvath dalam siaran persnya. " Penuaan yang dipercepat ini meningkatkan risiko kematian sebesar 50 persen pada usia berapa pun pada kelompok orang dewasa ini."
okok Percepat Penuaan
Penulis utama studi tersebut menambahkan kegiatan berisiko seperti merokok dapat mempercepat proses penuaan, tetapi genetika tetap memainkan peran yang kuat.
" Meski gaya hidup sehat dapat membantu memperpanjang harapan hidup, proses penuaan bawaan kita mencegah kita mencurangi kematian," lanjut Horvath. " Namun faktor risiko seperti merokok, diabetes dan tekanan darah tinggi bisa memprediksi kematian lebih kuat dari tingkat penuaan epigenetik seseorang."
Diragukan
Meskipun demikian, profesional di dunia medis masih meragukan tingkat kemampuan jam epigenetik untuk memprediksi rentang hidup seseorang.
" Apakah perubahan epigenetik yang terkait dengan penuaan kronologis bisa menyebabkan kematian pada orang tua secara langsung?" kata Dr. Themistocles Assimes dari Stanford University, rekan penulis studi tersebut.
" Mungkin mereka hanya meningkatkan pengembangan penyakit tertentu - atau melumpuhkan kemampuan seseorang untuk melawan perkembangan penyakit. Penelitian lebih dalam diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini."
(Sumber: upi.com)
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...