Pasca Munaslub Golkar, isu reshuffle kabinet kembali menguat. Reshuffle kabinet mungkin akan menyenangkan buat Golkar dan PAN namun jadi tantangan berat bagi Presiden Jokowi.
"Di reshuffle kali ini tantangan yang dihadapi Jokowi jauh lebih sulit karena harus mengakomodir PAN dan Golkar. Dia harus menjelaskan kepada parpol yang lebih awal mengusungnya. Jokowi harus bicara dengan pentolannya seperti Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum NasDem Surya Paloh, JK sebagai wapres dan lainnya," kata Peneliti CSIS Arya Fernandes kepada wartawan, Kamis (2/6/2016).
Situasi akan menjadi sulit karena Jokowi kemungkinan besar harus mengurangi jatah menteri parpol pendukungnya. Lantaran kalau main tambah menteri asal parpol maka komitmen Jokowi mewujudkan kabinet profesional bakal dipertanyakan.
"Apalagi kalau ada pengurangan jatah menteri dari parpol, tentunya tidak mudah karena akan mendapatkan perlawanan dari parpol pengusungnya," kata Arya.
Belum lagi Jokowi harus menjelaskan kepada masyarakat. Meskipun reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden, tapi masyarakat berhak tahu alasan Jokowi mengganti menterinya.
"Jokowi harus menjelaskan kepada publik karena dia berjanji membentuk kabinet profesional. Kalau dalam reshuffle kabinet jilid dua ini lebih banyak anggota parpol, Jokowi harus menjelaskan kepada masyarakat. Dia juga harus menjelaskan indikator utama kenapa menteri ini direshuffle, kenapa menteri ini tidak," paparnya
Tentu Jokowi harus cermat sebelum memutuskan mengganti menteri tertentu. Kalau Jokowi mengganti menteri yang kinerjanya positif dan punya semangat antikorupsi, tentu masyarakat pun akan meragukan pertimbangan Jokowi.
"Kemudian kalau menteri yang masuk itu profesional mungkin publik akan menerima. Tapi kalau tidak qualified mungkin publik juga akan kecewa," pungkasnya.
Sumber : http://news.detik.com/berita/3223857/tantangan-berat-jokowi-reshuffle-kabinet
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...