Search This Blog

GALERI FOTO: Ternyata Presiden Jokowi Pernah Taklukkan Gunung Kerinci

On June 02, 2016 with No comments



Siapa sangka pemimpin negara Republik Indonesia, Joko Widodo semasa kuliah pernah hadir ke Jambi dan menaklukkan tingginya Gunung Kerinci.

Foto-foto itu terlihat menyebar di media sosial Facebook dan dibagikan oleh beberapa netizen dengan teks yang berbeda-beda.

Tampak dari foto, Presiden Jokowi saat itu berkuliah di Universitas Gajah Mada dan bersama kelompok pecinta alam Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan UGM.

Jokowi mengunjungi Jambi pada tahun 1984 menempuh jalur darat dengan menggunakan bus yang terlihat pada foto.

Pada foto itu, Jokowi terlihat jongkok mengenakan kaos berwarna hitam dengan pula beralaskan sandal jepit.

Tampak wajah Jokowi muda sangat berbanding jauh dengan wajah ia saat ini.

Dari foto, Jokowi tampak sekilah mirip dengan Gibran anaknya semasa muda. Memiliki kumis tipis dan dibalut pakaian lawas era 80-an yang tenar dengan celana Cut-bray.

Ingin melihat penampakan Presiden Jokowi menjelajah gunung Kerinci pada saat ia muda, foto-fotonya dapat anda lihat pada badan berita ini.

Berikut foto-foto Jokowi saat menaklukkan Gunung Kerinci.

Dikutip dari wikipedia Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua.
Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.
Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu.
Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera.
Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.
Gunung ini dapat ditempuh melalui darat dari Jambi menuju Sungaipenuh melalui Bangko.
Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuk Linggau, dan Bengkulu. Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Padang atau Jambi.
Keindahan panorama yang natural dengan kekayaan flora dan fauna dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga puncak Gunung Kerinci, tidak hanya untuk dinikmati tetapi sangat baik untuk melakukan penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak Gunung Kerinci memakan waktu dua hari mulai dari Pos Kersik Tuo.
Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan Jawa, sehingga bahasa setempat adalah bahasa Jawa.
Dari Kersik Tuo kita menuju ke Pos penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1.611 mdpi dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi perkebunan teh.
Pondok R 10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung yang akan mendaki Gunung Kerinci.
Dari R10 kita menuju ke Pintu Rimba dengan ketinggian 1.800 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan.
Medannya berupa perkebunan/ladang penduduk, kondisi jalan baik (aspal) sampai ke batas hutan.
Pintu Rimba merupakan gerbang awal pendakian berada dalam batas hutan antara ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk.
Pintu Rimba berada pada ketinggian 1.800 mdpl. Di sini ada lokasi shelter dan juga lokasi air kurang lebih 200 meter sebelah kiri.
Jarak tempuh ke Bangku Panjang 2 km atau 30 menit perjalanan, lintasannya agak landai memasuki kawasan hutan heterogen.
Pos Bangku Panjang dengan ketinggian 1.909 mdpl, terdapat dua buah shelter yang dapat digunakan untuk beristirahat.
Menuju Batu Lumut medan masih landai jarak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan hutan.
Pendaki dapat beristirahat di Pos Batu Lumut yang berada di ketinggian 2.000 mdpl, namun di sini tidak ada shelter-nya. Terdapat sungai yang kadang kala kering di musim kemarau.
Untuk menuju Pos 1 yang berjarak sekitar 2 km dari Batu Lumut kita membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur memasuki kawasan hutan yang lebat dan terjal dengan kemiringan 45 hingga 60 derajat.
Pos 1 ini berada di ketinggian 2.225 mdpl dan terdapat sebuah pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat. Untuk menuju Pos 2 jarak yang harus ditempuh sekitar 3 km dengan waktu tempuh 2 jam.
Di lintasan ini kadang kala dijumpai medan yang terjal dengan kemiringan hingga 45 derajat tetapi masih bertemu dengan medan yang landai.
Terdapat sebuah Pondok yang sudah tua di Pos 2 yang berada di ketinggian 2.510 mdpl, di sini pendaki dapat beristirahat. Untuk menuju Pos 3 jarak yang harus ditempuh adalah 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Di lintasan ini dapat kita jumpai tumbuhan paku-pakuan dengan kondisi hutan yang agak terbuka.
Terdapat Pondok yang sudah rusak tinggal kerangkanya di Pos 3 yang berada di ketinggian 3.073 mdpl.
Di tempat ini pendaki dapat beristirahat dan masih nyaman untuk mendirikan tenda karena masih terlindung oleh pepohonan. Waktu tempuh untuk menuju puncak dari pos ini sekitar 4 jam.
Untuk menuju ke Pos 4 jarak yang harus ditempuh sekitar 1,5 km, memerlukan waktu sekitar 1,5 jam.
Kondisi jalur berupa bekas aliran air sehingga akan berubah menjadi selokan bila turun hujan.
Pos 4 berada pada ketinggian 3.351 mdpl, tempat ini cukup lapang dan bisa untuk mendirikan beberapa tenda, namun cuaca di sini sering kali tidak bersahabat.
Lintasan selanjutnya untuk menuju puncak berupa pasir dan batuan cadas. Jarak tempuh menuju puncak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini pendaki perlu ekstra hati-hati.
Sumber : Tribun Jambi

Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »