Aparat Polda Sulsel dan Jatim memeriksa empat peti yang diberikan Dimas Kanjeng kepada Najemiah, salah satu penyetor uang terbanyak ke padepokan. Selain peti, polisi polisi juga mengamankan tongkat yang dianggap berlapis emas dengan nilai miliaran rupiah. Tongkat “gaib” itu juga diserahkan Dimas Kanjeng untuk Najemiah.
Seperti diketahui, tiga peti diduga berisi uang palsu. Permukaan peti diisi uang palsu asing dari beberapa negara. Di antaranya, mata uang Korea, Vietnam, dan Iran serta euro. Sementara itu, di bagian bawah ada kertas HVS yang dipotong seukuran uang dan diikat.
Selain itu, satu peti lagi berisi emas palsu. Emas batangan dengan gambar palu arit tersebut diduga terbuat dari kuningan. "Semuanya palsu. Untuk lebih jelasnya, kami akan periksa di labfor," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan.
Sementara itu, saudara Najemiah, Hasna, yakin bahwa barang-barang yang diperiksa oleh polisi masih sebagian kecil. Menurut dia, ada 18 koper uang asing, satu peti emas, serta ratusan benda berharga.
Hasna curiga bahwa barang-barang lainnya raib karena dicuri. “Polisi seharusnya mencari," katanya.
Bunda yang dimaksud Hasna adalah Najemiah. Konon, Najemiah mendapat tongkat dari Dimas Kanjeng. Najemiah melapisi tongkat tersebut dengan emas asli di salah satu tokoh emas di Makassar.
Tongkat tersebut cukup besar. Terdapat ukir-ukiran logam berwarna keemasan yang menghiasinya. Dari sisi fisiknya, tongkat tersebut memang tampak megah.
Kepada Hasna, Najemiah mengatakan bahwa tongkat tersebut bernilai miliaran rupiah. Dari segi fungsi, Najemiah bahkan menganggap tongkat tersebut tidak bisa dibandingkan dengan apa pun.
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...