Menyamar merupakan salah satu cara bagi aparat negara, terutama polisi, membongkar sebuah kasus. Pelbagai penampilan rela mereka gunakan. Tidak hanya para bawahan, para pejabat kepolisian bahkan tak segan ikut melakukan penyamaran.
Seperti dilakukan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Djoko Prastowo. Demi memberantas tindak pungutan liar (pungli) di jajarannya, dia rela menyamar sebagai warga sipil biasa. Apalagi belakangan ini polisi juga didesak memberantas pungli di lingkungannya.
Upaya penyamaran Djoko berhasil. Memakai mobil tanpa dikawal ajudan, dia sengaja melakukan pelanggaran lalu lintas dekat anggotanya bertugas. Atas tindakan itu, Djoko akhirnya diberhentikan dan digiring ke dalam pos polisi.
Betapa kagetnya dia, ternyata anggotanya justru meminta uang biar masalah cepat selesai. Padahal Djoko kala itu meminta langsung ditilang. Namun, sang polisi nakal itu berkukuh memakai jalur damai.
Lantaran dalam penyamaran, polisi nomor wahid di Sumsel itu akhirnya mengeluarkan uang. Setelah dibayar kepada anggotanya, dia langsung mengaku sebagai Kapolda Sumsel. Tak lama polisi nakal itu diciduk Kabid Propam Polda Sumsel Kombes Hendro di lokasi.
"Genderang pungli ini sudah ditabuh Presiden, Kapolri juga sudah. Kita juga tabuh tapi tidak bikin kaget orang. Tapi Saya tak mau tinggal diam urusi pungli, pasti saya tindak," tegas Djoko, Selasa (18/10).
Penyamaran pejabat polisi juga dilakukan Kapolres Sabang, AKBP Nurmeiningsih. Dia bahkan mengubah dirinya menjadi pengemis perempuan dengan baju lusuh guna menindak penyelundupan gula.
Namun, upaya penyamaran ini berbeda dengan dilakukan Djoko. Nurmeiningsih sengaja melakukan penyamaran dan direkam. Video ini diakuinya dipakai sebagai edukasi bagi para bawahannya.
"Pada dasarnya ini edukasi untuk masyarakat, polisi. Karena ada anggota saya tanyakan bagaimana sih bu melakukan penyamaran yang baik," kata Nurmeiningsih, Jumat, 12 Februari lalu.
Lanjutnya, ini juga pembelajaran untuk anggota polisi yang baru saja menjalankan tugasnya. Dengan adanya video tersebut, mereka bisa belajar secara visual bentuk dan metode penyamaran untuk mengungkapkan suatu kasus tertentu, terutama kasus penyelundupan barang dari Sabang ke daratan Banda Aceh.
Nurmeiningsih menilai, efek domino dari menyebarnya video tersebut di media sosial telah mengurangi praktik haram tersebut. Setidaknya sekarang 50 persen upaya penyelundupan gula ilegal ke Banda Aceh mulai berkurang.
Sumber : merdeka.com
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...