Isu naiknya harga rokok pastinya mendingkrak harga penjualan rokok di Indonesia. Masyarakat pun masih disibukkan dengan pro kontra menyoal kenaikan harga rokok. Ada yang sudah beli banyak rokok, jaga-jaga mumpung harganya masih murah, dan ada yang sudah siap beralih melinting tembakau sendiri. Terlepas dari isu tersebut, ada hal menarik tentang beberapa desa di Indonesia, yang mana salah satunya sudah menerapkan aturan bebas rokok sejak lama. Katanya sih pertama di dunia, kamu percaya? Dan ada juga desa yang sejak 2014 kemarin baru saja menegaskan wilayah desanya kontra terhadap kebiasaan merokok. Mengutip hipwee, berikut tentang desa tanpa rokok.
Desa pertama di dunia tanpa rokok. Terhitung sejak tahun 2000 silam, desa di Sulawesi Selatan ini layak jadi contoh bagi desa-desa lainnya.
Nuansa antirokok akan sangat terasa ketika memasuki desa yang berada di kaki gunung Latimojong ini. Desa Bone-Bone namanya, terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, dengan ketinggian 1500 mdpl. Kalau kita bicara soal Kawasan Tanpa Rokok (KTR), memang semakin ke mari semakin marak kita jumpai. Di beberapa titik di kota besar, terutama yang memiliki banyak ruang publik, akan banyak sekali yang masuk dalam wilayah KTR. KTR sendiri memang sudah jadi program tata ruang yang bertujuan untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan melalui polusi udara. Nah, kalau wilayah pedesaan, desa Bone-Bone inilah yang pertama menerapkannya.
Datang ke Bone-Bone, kamu akan disambut baliho besar tanda larangan merokok. Masih ditambah sejumlah imbauan untuk menjaga kesehatan dan papan berisi larangan merokok di sudut-sudut desa. Perhatian banget ya…
Tak hanya untuk warga setempat, peraturan larangan merokok ini juga berlaku bagi setiap tamu yang datang berkunjung ke sana. Kalau kamu ke sana dan kedapatan melanggar aturan, bersiaplah diberikan sanksi kerja sosial. Misalnya, membersihkan rumah ibadah (bisa masjid atau gereja), sekolah, membersihkan lingkungan desa seperti lapangan, dan lain sebagainya. Kalau nggak bisa jauh-jauh dari rokok, mending jangan kemari. Hihiii..
Inovasi seperti ini tentu dapat menjadi contoh baik bagi desa-desa lainnya. Tujuannya bukan karena menghindari penyakit dan ingin hidup lebih lama, melainkan masalah ekonomi lah yang mendasarinya
Tak hanya ramai dibahas oleh media dalam negeri saja, Desa Bone-Bone juga diulas oleh salah satu media Eropa, France24. Menurut ahli kesehatan yang dilansir dari France24, sedikitnya ada 200 ribu orang meninggal akibat merokok di Indonesia. Perokok di negeri ini bahkan dikatakan nomor lima tertinggi di dunia, menurut World Health Organisations Global Adult Tobacco Survey.Yang menarik ialah, berlakunya larangan merokok di Desa Bone-Bone bukannya karena takut warganya terjangkit penyakit macam kanker. Melainkan lantaran adanya masalah ekonomi yang makin terpuruk yang membuat pemerintah setempat akhirnya memberlakukan peraturan ini. Miris.
Sumber : http://www.wajibbaca.com
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...