Banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk benar-benar memporak-poranda sebagian wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Puluhan bangunan rusak berat, termasuk beberapa gedung pemerintahan, 20 orang meninggal dunia dan belasan lainnya hilang akibat terseret arus.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan banjir bandang mulai menerjang sejak pukul 23.00, Selasa (20/9).
"Diperkirakan luapan air Sungai Cimanuk setinggi 4 meter yang merendam wilayah pemukiman dan perkantoran di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul. Sejak malam tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas hingga relawan melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di rumah rumah," ujarnya, Rabu (21/9).
Pihaknya mencatat puluhan rumah warga rusak berat. Kemudian RSUD dr Slamet, SLB Tarogong Kidul, Mapolsek Tarogong Kidul, Kantor Kecamatan Tarogong Kidul, Kantor PMI UDD Garut, Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Pemda Garut, Kantor BKKBN Garut dan Pemukiman Asrama Korem ikut terendam.
Untuk korban tewas hingga kemarin sore telah ditemukan sebanyak 20 orang. Para korban ini terseret arus air, bahkan ada yang ditemukan di radius 20 kilometer dari tempat kejadian.
Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran di sejumlah wilayah yang dilalui sungai Cimanuk. Termasuk di bawah reruntuhan dan tumpukan lumpur yang berada di sekitar lokasi perkampungan.
“Hujan deras pun tidak hanya menerjang kawasan perkotaan saja, di sejumlah wilayah lainnya pun sama, dan hingga menyebabkan banjir bandang di titik lainnya seperti Pasirwangi, Samarang, juga Banyuresmi. Tapi diantara lokasi-lokasi tersebut, yang paling parah memang Kecamatan Tarogong Kidul hingga menjadikan sejumlah warganya terseret arus air dan meninggal dunia,” katanya.
Sementara berdasarkan data Kodim 0611 Garut, sedikitnya ada 14 orang yang hilang pascaterjadinya banjir bandang. Sejumlah warga selamat kini terpaksa mengungsi di Aula Makoram 062 Tarumanagara akibat rumahnya hancur, rusak berat hingga terseret arus air Cimanuk.
“Sejak pagi ini (kemarin) kita fokuskan melakukan evakuasi orangnya dulu, mencari orang yang dilaporkan hilang. Yang kami lakukan adalah membagi tim gabungan yang berjumlah 500 orang kedalam tujuh tim untuk melakukan pencarian di tujuh titik yang ditenggarai menjadi spot terjadinya bencana,” ucap Dandim 0611 Garut Letkol Arm Setyo Hani Susanto. (igo/dil/jpnn)
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...