Search This Blog

Setelah 31 Tahun Menabung di Kaleng, Tukang Parkir Ini Akhirnya Berangkat Naik Haji

On August 02, 2016 with No comments

Setelah 31 Tahun Menabung di Kaleng, Tukang Parkir Ini Akhirnya Berangkat Naik Haji
Bardi Safii saat bekerja jaga parkir di Kawasan Jalan Mangkubumi Kota Yogyakarta 
Perasaan bahagia tak dapat disembunyikan dari wajah Bardi Syafii (53), warga Cokrokusuman, JT II, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta.
Setelah bertahun-tahun menabung, akhirnya bapak dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai seorang tukang parkir di jalan Mangkubumi Kota Yogyakarta ini akan berangkat naik hajibersama istrinya Rumiyati (49) pada 17 Agustus 2016.
Bardi bercerita, dia memiliki cita-cita untuk naik haji sekitar tahun 1985. Sejak niat itu tercetus, dia lantas mulai menabung untuk biaya naik haji bersama istrinya.
"Saya menabung sejak tahun 1985. Saat itu saya buka lapak jualan koran dan rokok," ucap Bardi di sela jaga parkir di Kawasan Jalan Mangkubumi, Selasa (2/8/2016).
Uang yang ditabungnya saat itu pun tidak besar. Dalam sehari, Bardi hanya bisa menyisihkan penghasilanya Rp 500 sampai Rp 1.000.
Demi menyisihkan uang untuk naik haji, Bardi pun rela membuka lapaknya dari pagi sampai malam hari. Sebab selain mencari uang untuk menabung naik haji, dia juga harus mencari nafkah bagi keluarga sekaligus membiayai sekolah kedua anaknya.
"Yang saya tabung itu di luar uang biaya sekolah anak. Anak-anak harus tetap sekolah, demi masa depan mereka," tegasnya.
Bardi menuturkan, untuk membantu perekonomian keluarga, termasuk menambah menabung, istrinya lantas membuka warung lotek di Jalan Mangkubumi.
Dari penghasilan istrinya, jumlah tabungan naik haji semakin bertambah. Melihat kerja keras kedua pasangan suami istri ini, beberapa teman Bardi pun sempat bertanya.
Ketika dia menjelaskan bahwa dia bekerja keras siang malam untuk bisa naik haji. Namun jawaban itu justru menjadi tertawaan teman-temannya.
"Ditanya, kamu dan istrimu kerja siang malam uangnya itu mau buat apa ? Saya jawab mau naik haji, eh malah mereka tertawa, tetapi itu jadi pelecut semangat," tegasnya.
Pada tahun 2001, Bardi lantas ingin menambah penghasilannya agar bisa lebih banyak menabung. Dia pun bekerja sambilan sebagai tukang parkir di kawasan Jalan Mangkubumi Kota Yogyakarta.
Dari pekerjaannya ini, Bardi dalam sehari mendapatkan penghasilan sekitar Rp 75.000 sampai Rp 100.000. Dari penghasilannya ini, Bardi bisa lebih besar lagi menyisihkan uang untuk menabung.
"Setiap hari saat pulang ke rumah, uang saya masukan ke dalam kaleng," ungkapnya.
Bardi mengaku, pada tahun 2005, dia sempat mengingkari janjinya dengan menggunakan uang tabungan naik haji untuk bisnis properti. Namun bukan untung yang didapat, Bardi justru merugi karena tanah yang dibelinya bermasalah.
"Uang tabungan saya ambil 40 juta, niatnya mau diputarkan, tapi mungkin karena sudah mengingkari janji malah jatuh rugi. Janji awalkan tabungan itu untuk naik haji malah saya gunakan bisnis," tuturnya.
Dalam kondisi jatuh itu, Bardi lantas kembali membulatkan tekadnya untuk bekerja lebih keras lagi demi menganti uang yang digunakannya. Tak hanya bekerja keras, setiap saat Bardi dan istrinya juga terus berdoa meminta kepada Allah agar diberikan kelancaran rejeki.
"Kalau uang sudah terkumpul, saya akan mendaftar naik hajisetelah kedua anak saya lulus kuliah dan bekerja," tegasnya.
Dari tabungan itu juga, kedua putranya berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Kedua anaknya pun telah mendapatkan pekerjaan.
"Anak saya semua lulus dan sudah bekerja. Jadi 2010 saya daftar haji dan tanggal 17 Agustus ini berangkat," tuturnya.
Bardi mengungkapkan, dia dan istrinya telah mendapatkan pembekalan di Asrama Haji.
"Senang, terharu akhirnya bisa berangkat haji bersama istri," pungkasnya.
Sumber : Tribunews.com

Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »