Lembong |
Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong berjalan panas. Lembong bahkan terpaksa harus memohon maaf kepada anggota Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka yang saat itu terlihat sangat murka.
Rapat tersebut sebenarnya membahas mengenai rancangan APBN-P untuk Kementerian Perdagangan tahun 2016. Namun, pembahasan rapat melebar ke masalah TKI. Pembahasan itu dipicu oleh pernyataan Lembong dalam rapat kerja nasional Kadin pada 1 Juni lalu, yang menyebut TKI bisa diekspor.
Rieke, sebagai salah satu anggota DPR yang sering menyuarakan pentingnya perhatian bagi TKI, terlibat geram. Tanpa peduli dengan agenda rapat, politisi yang akrab disapa Oneng ini langsung menggebrak dan memarahi Lembong mengenai masalah itu.
"Paradigma berpikir Menteri Perdagangan perlu diprogram ulang. Nggak bisa TKI disamakan dengan barang (yang bisa diekspor). Kalau Bapak menyamakan TKI dengan barang, berarti sama saja dengan human trafficking dan ini melukai hati seluruh TKI kita," tegas Oneng dengan nada tinggi.
Atas dasar itu, Oneng mendesak Lembong meminta maaf dan menarik semua perkataan itu. "Tidak boleh diulangi lagi. Pernyataan pengirimam TKI sebagai barang harus dicabut," tegasnya dengan nada yang masih emosi.
Diomelin seperti itu, Lembong terlihat panik. Dia memang berusaha tetap senyum, tapi senyumannya terlihat hambar. Setelah beberapa saat, dia pun mencoba memberi klarifikasi ke Oneng. Dia mengaku salah ucap saat berbicara di rapat kerja nasional Kadin yang dimaksud.
"Bu Rieke yang saya hormati, perlu saya akui, saya salah bicara, saya salah omongan. Bukan ekspor orang, tapi ekspor jasa," ucapnya.
Sayang, pernyataan ini tidak begitu saja diterima Oneng. "Anda melegalkan human trafficking. Dicabut dan minta maaf kepada para TKI," sergahnya.
Kembali diomelin seperti itu, wajah Lembong pun berubah. Dia tampak sedikit cemberut. Agar masalah tidak panjang, Lembong pun akhirnya mengalah dan meminta maaf.
"Saya dengan senang hati meminta maaf Bu Rieke dan semua kalangan yang tersinggung dengan pernyataan saya. Saya memohon maaf dan mencabut pernyataan itu," ujarnya.
Agar masalah tidak semakin panjang, Lembong pun jadi memuji-muji TKI. Kata dia, jasa TKI cukup besar. Perjuangan TKI di luar negeri memberikan sumbangan devisa yang besar bagi negara.
"Saya pribadi mengapresiasi TKI di luar negeri sebagai pahlawan. Bagaimana mereka sulit menghadapi kehidupan di luar negeri. Karena perjuangan mereka sangat berat di sana," ucapnya. Setelah itu, rapat pun dilanjutkan ke pembahasan anggaran untuk Kementerian Perdagangan di rancangan APBN-P 2016.
Sumber : Rmol.co
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...