Kisah Gadis Cantik Berhijab, Antara Cinta tak Berbalas dan TKI |
Banyak cerita yang ditinggalkan almarhumah AD (19). Gadis cantik berhijab warga Dusun Pulomeranti, Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Pelindung, Lampung Timur menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan seorang pemuda yang jatuh hati padanya di Sukabumi, Jawa Barat.
Dwi Prihantono, Lampung Timur
Sayup-sayup terdengar lantunan pentakziah membacakan Surah Yasin, mendoakan kepergian AD, yang tewas mengenaskan di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (11/6).
Selepas salat tarawih, pihak keluarga memang sengaja mengundang warga dan rekan-rekan korban semasa bersekolah di Madarasah Tsanawiyah (MTs) Gunungpelindung untuk tahlilan.
Di sudut rumah, duduk seorang lelaki paruh baya. Gurat-gurat kesedihan begitu kentara di wajahnya. Dialah Sarwadi, paman korban.
Menurutnya, selain keluarga di Gunungpelindung, kerabat dari Sukabumi termasuk nenek korban, Sukimah hingga hari ini masih berada di rumah duka.
Besok keluarga dari Sukabumi rencananya baru pulang,” jelas kakak dari ibu korban ini.
Dia begitu terkenang sosok keponakannya yang merupakan anak semata wayang pasangan Siswanto dan Sutiah ini. AD baginya, seperti sosok bidadari berhijab yang sangat berbakti pada orangtua.
AD begitu memahami kondisi perekonomian keluarganya. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Sedangkan ibunya membantu dengan berdagang keliling.
Namun apa daya, sejak dua tahun lalu sang ibunda tidak lagi bisa berdagang karena patah kaki akibat terjatuh dari sepeda motor.
“Sampai saat ini, untuk berjalan ibu korban masih harus mengunakan tongkat,” tutur Sarwadi.
Karena kondisi perekonomian yang kurang memungkinkan tersebut, korban memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari MTs sejak dua tahun lalu.
Padahal, sejak duduk di kelas satu hingga lulus MTs, korban selalu masuk dalam sepuluh besar rangking di kelasnya.
Sampai akhirnya Jumat (3/6) lalu, korban memutuskan berangkat ke Sukabumi demi membantu perekonomian keluarganya.
“Dia (korban) pernah bercerita kepada saya ingin menjadi TKI (tenaga kerja Indonesia). Dengan bekerja di luar negeri, ia berharap dapat mengobati kaki ibunya dan tentunya membantu perekonomian keluarganya,” kenang Sarwadi.
Siapa sangka Allah berkehendak lain, menjadikan niat mulia itu sebagai harapan terakhir sang bidadari. Ya, korban lebih dulu menjemput maut sebelum keinginannya tercapai.
“Kami sekeluarga sudah ikhlas. Namun, kami juga berharap, pelakunya mendapat hukuman seadil-adilnya,” tandas Sarwadi
Atas nama keluarga, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangan jenazah keponakannya itu hingga prosesi pemakaman almarhumah.
Seperti diberitakan, korban tewas karena kekerasan seksual yang diduga dilakukan Dadang Rismawan (21), warga Dusun Wage, RT 13/005, Desa Cigarukgak, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan.
Tak hanya membunuh korban, pemuda ini juga mencemarinya saat AD tak lagi bernafas.
Sumber : Jawapos.com
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...