Indonesia terancam gelap gulita. Krisis listrik penyebabnya. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo mengebut pengerjaan proyek pembangkit listrik di penjuru tanah air.
Setidaknya, Jokowi sudah meresmikan pembangunan enam pembangkit listrik dalam kurun waktu dua pekan.
Pada 1 Juni 2016, Jokowi meresmikan pembangunan Mobile Power Plant berkapasitas 350 megawatt di Desa Air Anyir, Kecamatan Merwang, Kabupaten Bangka.
Sehari setelahnya, Jokowi meresmikan groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh berkapasitas 184 megawatt.
Pada 3 Juni 2016, Jokowi meresmikan groundbreaking dua proyek di Kalimantan Barat. Pertama, Mobile Power Plant Kalimantan Barat dengan Kapasitas 4x25 megawatt dan yang kedua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang dengan kapasias 2x10 megawatt.
Pada hari yang sama, Jokowi meresmikan pembangunan awal Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Paguwat, Pohuwanto, Gorontalo, Sulawesi Utara. PLTG tersebut memiliki kapasitas 100 megawatt.
Terkini, yakni pada 10 Juni 2016 kemarin, Jokowi kembali meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Lontar, Banten yang memiliki kapasitas 1x315 megawatt. Proyek ini merupakan tambahan tiga pembangkit berkapasitas 3x315 yang telah beroperasi sebelumnya.
"Minggu kemarin, minggu ini dan ke depan, kami memang mau konsentrasi ke listriK," ujar Jokowi usai peresmian PLTU Lontar Banten.
Jokowi menyebut, perkembangan industri, baik industri besar atau kecil dan perumahan masyarakat begitu cepat.
Jika tak diantisipasi dengan penambahan pasokan listrik, investor akan kabur, rumah-rumah rakyat akan gelap gulita. "Byar pet" akan semakin sering terjadi.
"Yang menjahit di rumah enggak akan bisa jalan, yang punya usaha kerajinan yang membutuhkan listrik juga enggak bisa jalan. Anak-anak juga enggak bisa belajar," tambah dia.
Jokowi mengakui, ada sejumlah kendala dalam membangun proyek ketenagalistrikan, yakni izin dan pembebasan lahan. Soal izin, pemerintah telah memangkas izin dari 59 menjadi 22 izin saja. Meski begitu, Jokowi merasa izin itu masih terlalu banyak.
Sementara soal pembebasan lahan, Jokowi menekankan kerja sama dengan pemerintah daerah adalah kunci kesuksesannya. Jokowi pun meminta kepala daerah proaktif membantu kelancaran proyek-proyek listrik di daerahnya masing-masing.
Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta menteri-menteri terkait turun ke lapangan. Para menteri diminta memahami masalah dari dekat agar dapat menemukan solusinya.
"Insya Allah, satu per satu pembangkit listrik dari Sabang sampai Merauke kami akan mulai. Kami berharap target kita listrik 35.000 megawatt bisa selesai," ujar Jokowi.
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...