Menurut salah seorang konsumen, Saya belanja di Superindo, pilih beli tas ramah lingkungan Rp 9 Ribu.
Super Market sudah menerapkan kantong plastik harus beli Rp 200 ,- Tujuannya meminimalisir penggunaan kantong plastik. Menurut saya tidak nalar, karena ini hanya memindahkan beban biaya beli kantong plastik ke konsumen, enak di tokonya, walau hanya Rp 200 ,-. Kalau memang harus beli dan bertujuan mengurangi penggunaan kantong plastik, yang dijual harusnya kantong kain, mahalan dikit tidak masalah. Lama kelamaan konsumen yang ogah beli, saat belanja akan bawa kantong sendiri. Dan dengan catatan, kalau bawa kantong kresek jangan dilayani, tentunya harus disosialisasi terus.
Pembodohan Gaya Baru terhadap masyarakat. Bayangkan kalau setiap hari 100 jt masyarakat indonesia ngeluarin duit Rp 200 perak, berapa penghasilan tambahan Alfamart dan ritail lainnya ?
Harus jelas aturan ini jangan mengintungkan salah satu pihak dan di jadikan alasan dan berlindung pada alasan menjaga lingkungan hidup. Harusnya pihak ritail mengganti kantong plastik ke kantong yg terbuat dari kertas karton ramah Lingkungan seperti ritail2 di luar negeri. Siapa yg harus menyikapi hal ini bersama YLKI ?
Lebih baik duit Rp.200 x 100.000.000/jiwa = Rp.20.000.000.000/Hari di manfaatkan ke hal yg lebih berguna, bukan memberikan keuntungan pihak Ritail. Ayo suarakan, tolak hal ini sebab belum melalui kajian di DPR RI. Kalau memang mau jual jangan kresek, tapi kantong kain, biar lebih mahal tidak masalah. Lama kelamaan konsunen akan terbiasa bawa kantong kain sendiri bila belanja.
Sumber : Fb Singky Soewadji
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...