Search This Blog

Wajib Tau, Tragedi Berdarah 14 February, Sejarah Valentine Day yang Sengaja Dirahasiakan..

On February 15, 2016 with No comments

Sudah Menjadi tradisi bahwa Perayaan Valentine jatuh setiap tanggal 14 Februari. Hari yang lazim disebut Valentine Day ini, konon adalah momen berbagi, mencurahkan segenap kasih sayang kepada “pasangan”-nya masing-masing dengan memberi hadiah berupa coklat, permen, mawar, dan lainnya. Seakan tak terkecuali, hampir semua muda mudi turut larut dalam ritus tahunan ini.
Sayangnya, tak banyak yang tahu bahwa perayaan Valentine Day itu mempunyai latar belakang peristiwa tertentu, yang bisa jadi akan mengagetkan setiap orang yang merayakannya. Mengapa?
Kata valentine berasal dari seorang pastur yang bernama St Valentine. dia adalah pendeta yang hidup semasa kekaisaran Cladius di Roma. Disebutkan bahwa St. Valentine adalah seorang yang mati di Roma ketika disiksa oleh Kaisar Claudius sekitar tahun 296 M. Di tempat terbunuhnya di Roma, dibangun sebuah gereja pada tahun 350 M untuk mengenangnya.
Ketika bangsa Romawi memeluk Nasrani, mereka tetap memperingati Hari Kasih Sayang. Hanya saja mereka mengubahnya dari makna kecintaan kepada sesembahan mereka, kepada pemahaman lain yang mereka istilahkan sebagai martir kasih sayang, yakni St. Valentine, sang penyeru kasih sayang dan perdamaian, yang –menurut mereka– mati syahid pada jalan itu.
Kekaisaran Romawi pada saat itu  diperintah oleh Claudius II Gothicus (268-270 Masehi). Menghadapi ancaman bangsa bar-bar Germania (sekarang Jerman) di Utara, ia membutuhkan penambahan jumlah pasukan infanteri yang sangat terlatih untuk peperangan di pegunungan berhutan lebat. Maka mobilisasi umum pun diselenggarakan untuk merekrut laki-laki Romawi sebanyak mungkin untuk dilatih dan dijadikan tentara Angkatan Darat (army). Tapi betapa sulit mendapatkan antuasiasme pemuda Romawi waktu itu. Ternyata hambatan utama mereka adalah terlalu beratnya meninggalkan istri, anak dan keluarga yang mereka cintai. Maka Claudius II Gothicus segera memberlakukan larangan perkawinan bagi semua laki-laki, dan membatalkan semua pernikahan yang sudah direncanakan. Pada saat yang bersamaan, semua laki-laki diperintahkan untuk masuk dinas ketentaraan angkatan darat Romawi.
Perlawanan pun terjadi, salah satunya dari orang-orang Nasrani. Sesungguhnya perlawanan mereka sudah muncul sejak pemimpin mereka, Jesus, orang Nasareth-Palestina, satu koloni Romawi di tanah Arab, menyebarluaskan ide tentang cinta kasih universal bagi semua orang, paham anti kekerasan, penindasan dan penjajahan. Setelah Jesus dibunuh dengan hukuman salib, para pengikutnya hidup dalam pengejaran, penganiayaan dan pembunuhan. Namun itu tidak menyurutkan perjuangan mereka menyebarluaskan ajaran Jesus, bahkan sampai ke kota Roma.
Saat peraturan larangan perkawinan diberlakukan, orang-orang Nasrani membangkang. Mereka dipimpin dua orang ulama/imam mereka, yakni Valentine dan Marius. Mereka tetap meresmikan pernikahan, tentu saja secara rahasia, membantu penyembunyian pembangkang yang dicari-cari aparat dan menolong keluarga korban penangkapan. Sampai suatu saat keduanya ditangkap tepat setelah upacara perkawinan selesai. Keduanya diseret ke pengadilan Roma, dan dijatuhi hukuman pukul tongkat sampai mati dan penggal kepala.
Namun banyak orang muda tetap mengunjungi Valentine di penjara. Salah satunya adalah anak gadis dari salah satu penjaga penjara. Valentine dan si gadis bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bercakap-cakap, saling menguatkan dan menyemangati. Dan pada hari pelaksanaan eksekusi, 14 Februari 269 Masehi, Valentine memberinya sebuah catatan kecil dan menandainya dengan ucapan “Love from your Valentine”.
Namun, peringatan perjuangan dan eksekusi mati Santo Valentine lambat laun menyimpang dari semangat dasar dan latar belakang sejarahnya. Ratusan tahun setelah peristiwa berdarah itu, orang-orang di Wales mengubahnya menjadi pesta romantis dengan saling mengirim hadiah sendok kayu berhias pahatan kecil gambar hati, kunci dan lubang kunci, yang artinya “engkau membuka kunci hatiku”, kepada lawan jenisnya. Lalu mulai abad pertengahan, Valentine Day menjadi sekedar arena merebut simpati si buah hati untuk diminta menjadi pasangannya.

Di beberapa negara, jika seorang perempuan mendapatkan hadiah pakaian dari seorang laki-laki, itu artinya ia ingin menikahinya suatu saat kelak.
Di lain tempat, jika seorang perempuan melihat burung gereja tepat di hari Valentine, artinya kelak ia akan menikah dengan orang miskin, tapi tetap akan hidup bahagia bersama. Sebaliknya kalau ia melihat burung goldfinch, ia boleh berharap suatu saat nanti akan menikah dengan seorang konglomerat yang kaya raya. Kemudian sejak awal 1800-an, tanggal 14 Februari berubah sama sekali menjadi tanggal paling komersia
l. Loveland, sebuah kota di negara bagian Colorado-Amerika Serikat, mampu meraup laba besar hanya dari bisnis jasa pos pengiriman kartu Valentine dan hadiah beraneka ragam bentuk. Dan begitu pula yang terjadi di banyak negara di pelbagai belahan dunia.
Nah,itulah tragedi berdarah dibalik hari valentine.
Sumber : http://omkumis.club/

Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »