KAMI sudah menyaksikan dan mendengar sikap dan perkataan bapak sebagai gubernur yang tidak lama akan bapak tinggalkan selamanya insyaAllah. Dan itu bukan karena hanya banyak rakyat tidak memilih bapak, tetapi karena sikap bapak yang memang belum pantas menjadi gubernur, bahkan RT pun belum pantas pada negeri yang beradab penuh tata kerama ini.
Bahasa bapak sangat kasar, dan itu bahasa orang orang yang tidak cerdas dan terdidik. Menjadi contoh buruk bagi generasi bangsa mulia ini. Sungguh seorang yang gampang marah menunjukkan “dhoful aqli wa quwwatul hawa” lemahnya akal dan kuatnya nafsu.
Sungguh sikap bapak sangat membahayakan persatuan dan kedamaian bangsa damai beradab ini, bapak sudah menjadi provokator kerusuhan, membuat preseden sangat buruk bagi generasi bangsa ini. Semua sudut dan media mulai semakin menyadari alangkah bahaya sikap arogansi bapak yang intolerensi ini.
Tidak ada belas kasihan pada rakyat jelata yang mestinya menjadi karekter utama pemimpin yang mulia. Pernahkah bapak bayangkan kalau yang digusur itu rumah bapak, orang tua bapak, anak anak bapak? Lantas dimana hati nurani bapak?
Bapak hanya berpihak kepada para kelompok pemodal, dan demi mereka dan nafsu bapak, bapak menggadaikan kehormatan dan merendahkan diri bapak sendiri.
Sikap arogon bapak membuat umat seagama dg bapak pun tidak menyukai bapak. Teman teman Kristiani saya bilang, “Bukan penganut yang baik”.
Kini bapak sudah menghinakan keyaqinan kami. Semakin jelas kebencian bapak pada kami umat Islam. Bahkan bapak juga pernah mencibir keyaqinan bapak sendiri. Bapak sudah melanggar KUHP pasal 156a tentang Penistaan Agama.
Pilihan kami berdasarkan keyaqinan iman kami adalah haq kami yang dilindungi undang undang negeri kami. Haram bagi kami memilih pemimpin kafir dalam Surah Al Maidah ayat 51 adalah haq kami, keyaqinan kami dan pilihan kami.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin mu sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim” (QS Al Maidah 51).
Sikap dan perkataan bapak menunjuk siapa bapak sebenarnya. Kalau sekarang rating elektabilitas bapak turun dratis juga karena sikap bapak yang arogan dan intoleren. Dan sungguh sejuta hikmah Allah berikan pada kami, kini umat jadi faham sekarang surah Al Maidah ayat 51, dan semakin mengenal siapa bapak sebenarnya.
Dan kini karena sikap kelakuan bapak sendiri, bapak menjadi musuh semua umat beragama, semua etnis, semua suku di negeri yang aman dan damai ini.
Dan sungguh hamba yang beriman yang mencintai Allah dan RasulNya, yang menjadikan Alqur’an dan Sunnah nabiNya sebagai pedoman hidup sangat marah sekali dg hinaan bapak, sekali lagi sangat marah, tetapi kami tetap bersabar sampai batas takdirNya.
Kami tetap menghormati keyaqinan bapak, alangkah tolerennya umat Islam yang mayoritas masih sabar menyaksikan sikat sifat bapak seperti ini, dan haram bagi kami menghina keyaqinan bapak, dan kami diajarkan untuk menghormati perbedaan keyaqinan, bersikap jujur, amanah, berkata santun, penyayang belas kasih terutama pada rakyat jelata, bahkan kami diajarkan untuk mendoakan agar hiadayah Allah berikan untuk bapak.
Allahumma ya Allah kuatkan iman kami, tetapkan kami dalam kesabaran dalam da’wah ini, dan satukan, rapatkan barisan kami, jadikanlah kami umat teladan di negeri yang kami cintai Indonesia ini.
Dari anak bangsa yang merindukan pemimpin yang bertaqwa, berakhlak mulia, amanah, rendah hati, penyayang, teladan dan sangat mencintai rakyat negeri tercinta ini.
Sumber: https://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham/
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...