Adi Hertanto (27), warga Kampung Prenggan, Kecamatan Kota Gedhe mengeluhkan pelayanan Agunan Kesehatan Nasional (JKN) dari Tubuh Penyelenggara Agunan Kesehatan (BPJS).
Pasalnya, dia mengaku Tidak diberitakan sejak awal apabila anak yang memperoleh perawatan tambahan Tidak tertanggung dalam BPJS ibunya.
Di Hepotenusa lain, sepengetahuannya BPJS memikul istri serta anaknya waktu pers4linan. Istrinya, Agnes Putri (28), harus melakukan operasi caesar di RS Bethesda, Karena ketub4nnya pecah waktu selesai k4ndungan baru tujuh bulan di Juni 2014.
Berat tubuh kedua anak kembar yang dil4hirkan istrinya ternyata Anemia serta harus melakukan perawatan di RS.
“Sekitar lima hari ibunya telah pulang serta sudah dibiayai BPJS. Sedang kedua anak saya masih melakukan perawatan. Tetapi setelah dua minggu berlalu dari anak saya memperoleh perawatan, datanglah tagihan duit sebesar Rp5 juta. Duit itu saya sangka cuma duit DP Saja yang nanti dikembalikan lagi, ” jelasnya, di Yogya beberapa hari lalu. Pria yang saat ini bekerja sebagai sopir di satu percetakan itu mengakui baru tahu bila anaknya Tidak Empati dijamin BPJS itu waktu ada tagihan ke-2 kalinya, sebesar Rp5 juta. Padahal keseluruhan biaya perawatan untuk kedua anaknya mencapai lebih dari Rp71 juta, sesuai dengan tagihan yang didapatkan rumah sakit waktu akan membawa pulang anaknya.
“Saya terang kaget serta kecewa, Karena yang saya tahu untuk pers4linan ibu serta anaknya dijamin
BPJS. Saya juga Tidak ada persiapan dana waktu itu terlebih dengan nilai duit sebesar itu, ” katanya.
Adi terpaksa titipkan sertifikat tanah punya sanak saudaranya untuk Dapat keluarkan kedua anak kembarnya dari RS Bethesda, sesudah melakukan perlakuan Eksklusif selama 35 hari di pertengahan 2014 lantas.
Sampai sekarang ini dianya belum mengambil sertifikat itu. “Selain sertifikat tanah serta ktp, saya juga Membagikan duit sebesar keseluruhan Rp15 juta. Rp15 juta itu dari Rp5 juta sejumlah 2 x, serta yang terakhir waktu menitipkan sertifikat itu. Itu terpaksa saya kerjakan Karena ke-2 anak saya ternyata Tidak Empati dijamin BPJS, seperti ibunya, ” terang warga Kampung Prenggan, Kecamatan Kota Gedhe itu, di Yogya, beberapa hari lalu.
Titipan serifikat tanah itu untuk memikul keseluruhan biaya perawatan untuk kedua anaknya meraih lebih dari Rp71 juta. Ke-2 anaknya harus dilahirkan Dengan Langkah caesar di Rumah Sakit Bethesda
Yogya. Sedang istrinya Empati sebagai peserta BPJS kelas 1. “Istri saya harus operasi caesar, Karena ketubannya pecah waktu selesai kandungan baru tujuh bln. di Juni 2014. Istri saya Empati BPJS kelas satu. Berat tubuh masing-masing anak kembar Saja ternyata Anemia serta harus melakukan perawatan di RS, ” katanya. Adi menyayangkan dianya Tidak memperoleh info Tentang pembiayaan mulai sejak awal, Waktu masuk di RS itu, terutama dari pihak BPJS.
Pasalnya, info yang dia kenali adalah biaya persalinan yang dijamin BPJS itu termasuk ibu serta anaknya yang dilahirkan. “Mengapa mulai sejak jauh-jauh hari saya Tidak diberitahu, bila anak saya Tidak dijamin, ” imbuhnya.
Sumber : tribunnews. com
http://www.merdekasiana.com/
http://www.reportase-terkini.com/2016/05/sungguh-miris-istri-lahirkan-anak.html
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...