Search This Blog

PERINGATAN !! MULAI SAAT INI JANGAN PERNAH MELAKUKAN INI,KARNA INI LAH BAHAYA NYA ((( TOLONG BAGIKAN )))

On March 26, 2016 with No comments


Mulai dari kesempatan yang mudah seperti iritasi sampai resiko yang sangat fatal, yaitu kebutaan. Pada penggunaan lensa kontak di th. ketiga, permasalahan dan keluhan umumnya
mulai tampak. Penelitian ilmuwan dari University Institute of Tropical Diseases and Public Health Canary Islands, University of La Laguna demikian saat terakhir pada 153 masalah lensa
kontak, beberapa 90 masalah satu diantaranya tidak alami tanda tanda infeksiWalaupun tidak ada tanda tanda infeksi, kenyataannya beberapa 65, 9% lensa terkontaminasi dengan pathogeniacanthamoebadan30%amubadiketahubegitupatogen. Acanthamoeba yaitu tipe protozoa yang banyak di kenali di tanah dan kerap dijumpai di air bersih. Spesies ini biasanya mengkonsumsi bakteri yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia.

Tidak cuma di dunia, permasalahan masalah mata dikarenakan penggunaan lensa kontak di Indonesia juga mulai terlihat. Satu di antara dokter spesialis mata dari Graha Amerta RSUD dr Soetomo, dr Hendrian D. Soebagyo, Spm mengakui khusus untuk pasien yang diakukannya, sedikitnya ada 50% pasien yang alami permasalahan mata karena lensa kontaknya terkontaminasi oleh amuba. Tengah 1% pasien alami masalah berat hingga menyebabkan kebutaan permanen.

”Ada tiga pasien yang saya tangani alami kebutaan karena pemakaian kontak lensa yang kurang pas, ” kata dr Hendrian yang juga berpraktik di RS Siloam Surabaya ini. Tetap masih menurut Hendrian, walaupun tidak ada data pasti
tentang


berapakah jumlah pasien yang alami persoalan lantaran pemakaian lensa kontak, jumlah persoalan itu selalu jadi lebih”Kasus keluhan yang paling banyak yaitu iritasi mata karena ketidaktahuan pasien dalam menggunakan lensa kontak dengan benar dan pengetahuan sekitar membuat perlindungan lensa kontak itu, ” tuturnya. Hendrian menjelaskan memang permasalahan iritasi mudah bisa sembuh lewat langkah keseluruhnya.

Namun, banyak masalah infeksi karena penggunaan lensa kontak meninggalkan sikatrik atau sisa luka di kornea. Untuk sikatrik mudah berbentuk nebula, untuk tengah berbentuk makula, tengah sikatrik berat berbentuk lecoma dan sudah menganggu pandangan pasien. Selain itu bentuk lecoma juga tampak jelas oleh mata karena tak tidak tebal dan demikian menganggu pandangan pasien, bahkan juga dapat juga juga jugamenyebabkan kebutaan.

Efek lain penggunaan lensa kontak dekoratif, sambung Hendrian, yaitu konjungtivitis atau peradangan pada selaput lendir, alergi, pembengkakan, dan rusaknya kornea mata. Hal semacam ini mengakibatkan turunnya pandangan, dan buat
mata lebih peka pada cahaya.

”Bila infeksi sudah menyebabkan kebutaan, tidak ada obat atau operasi yang dapat diakukan kecuali kratoplasti atau pencangkokan kornea, ” tegasnya. Untuk lakukan kratoplasti, urai Hendrian tidakmudah, karena untuk menunggu pendonor kornea juga membutuhkan waktu.

Selain itu, walau operasi pencangkokan kornea jalan lancar, selalu ada kesempatan penolakan tubuh pada kornea itu. ”Kebanyakan pasien menggunakan lensa kontak hanya untuk kosmetik saja, mereka tidak pikirkan resikonya” katanya. Hendrian merekomendasikan untuk calon pemakai lensa kontak sebaiknya memperhatikan beberapa hal. Seperti menimbang apakah penggunaan lensa kontak memiliki banyak keuntungan daripada kerugiannya. Apakah dianya memiliki narasi alergi, lingkup kerja apakah bersentuhan dengan debu atau tidak. Walau bekerja di dalam ruang, bila pasien itu selalu diserang banyak debu lebih baik tidak

Sumber  :http://www.informasikesehatan69.com

Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »