Setiap personel atau anggota polisi diwajibkan menerapkan sikap disiplin dan taat aturan. Anggota polisi diharapkan bisa memberikan contoh ketaatan pada peraturan yang berlaku.
Tidak ada alasan melakukan pelanggaran. Sekecil apapun bentuk pelanggaran, sanksi sudah menanti. Merdeka.com mencatat beberapa kejadian saat polisi menerima hukuman atas ketidakdisiplinan dalam menjalankan tugas atau ketika berkendara di jalan raya.
Hukuman yang diterapkan beragam, tapi umumnya hukuman fisik. Berikut paparannya.
1.Push up karena terlambat apel
Banyak cara dilakukan kepolisian untuk menerapkan kedisiplinan bagi anggotanya. Hal itu pun terlihat dalam cuitan akun Twitter milik TMC Polda Metro Jaya di @TMCPOldaMetro.
Di tengah-tengah cuitan mengenai informasi arus lalu lintas dan himbauan keselamatan berkendara, ada satu yang unik mereka publikasikan di pagi hari ini.
Yakni, akun Twitter @TMCPoldaMetro menunjukkan cuitan di mana sejumlah anggota polisi lalu lintas tengah push up. Dalam keterangannya mereka menulis tindakan ini dilakukan lantaran polisi itu terlambat apel pagi.
"Tindakan fisik bagi anggota lalu lintas yang terlambat apel sebelum melaksanakan kegiatan," demikian tulis akun tersebut, Sabtu (25/3).
2.Kegendutan, lari 5 km
Gara-gara bertubuh tambun, 150 polisi yang bertugas di Mapolrestabes Semarang Jawa Tengah berlari-lari kecil sejauh 5 kilometer mengitari Lapangan Kalisari Jalan Dr. Sutomo lalu melewati kampung menuju Kali Banjir Kanal Barat, pada Rabu (13/8/2014).
Hukuman itu diberikan kepada mereka agar dapat menurunkan berat badan yang lebih ideal sehingga diharapkan lebih gesit saat bertugas di tiap wilayah Kota Semarang. Sontak, hukuman yang diberlakukan pada siang bolong itu langsung menarik perhatian warga dan pengendara motor yang melintas di depan Mapolrestabes.
Pantauan merdeka.com, para polisi itu memang memiliki tubuh gemuk sehingga tampak kurang ideal dalam menjalankan tugasnya setiap hari. Polisi tambun tersebut berlari menggunakan seragam dinas dan terlihat ngos-ngosan dengan jarak yang cukup jauh.
Usai berlari mengelilingi lapangan, mereka lalu kembali ke halaman parkir Mapolrestabes untuk mengikuti rangkaian pendataan oleh petugas.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, para polisi gendut itu diminta berlari-lari pada siang hari untuk meningkatkan kecakapan fisik saat bertugas patroli di lapangan. Karena kalau tubuhnya gemuk, menurut dia, gerakannya menjadi lamban dan kurang gesit.
"Kegiatan ini, mulai kami jadwalkan pada Rabu ini dan akan dijadikan aktivitas rutin selama dua minggu sekali. Harapan kami, ya agar tubuhnya lebih proporsional dan langsing jadi gerakannya lebih cepat," urainya.
3.Push up karena tak mau ditilang
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi menggelar Operasi Gaktib (Penegakan Tertib) di Jembatan Gantung Jakarta Barat. Operasi ini juga menggandeng Dinas Perhubungan.
Operasi bertujuan menilang anggota TNI dan Polisi yang tidak memiliki surat kendaraan lengkap. Selain itu, warga sipil bila di kendaraannya terdapat atribut TNI dan Polisi akan dihentikan dan disita atributnya. Atribut-atribut yang sering dipakai sipil antara lain jaket loreng, stiker TNI dan Polisi.
Dalam operasi itu, ada juga oknum TNI yang nekat melawan saat dihentikan oleh Dishub. Oknum TNI itu diketahui bernama Nanang, anggota TNI Angkatan Udara berpangkat prajurit dua. Karena tidak mau berhenti, akhirnya dari Garnisun yang bertindak. Nanang langsung ditegur dan disuruh push up.
4.Push up karena tak pakai helm
Seorang polisi yang berdinas di Markas Brimob Parepare disuruh push-up oleh petugas Polres Enrekang, Sulawesi Selatan. Polisi itu ditilang karena mengabaikan aturan berkendara di jalan. Peristiwa itu terjadi saat Polres Enrekang menggelar razia anti-teroris di wilayahnya.
"Sebenarnya razia itu untuk mengantisipasi teroris. Namun jajaran saya menemukan anggota yang tidak pakai helm dan tak bawa STNK, tidak dibenarkan itu. Ya sebagai hukuman ditilang, dia juga disuruh push-up di depan publik sebagai pembelajaran," kata Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita kepada merdeka.com saat dihubungi, Jumat (1/3/2013).
Ika mengatakan pihaknya tidak pernah toleran terhadap pelanggaran, apalagi yang melakukan itu masih lingkup institusinya. "Walaupun anggota, jangan semena-mena. Administrasi kendaraan harus tetap dibawa," ujar dia.
Sumber : Merdeka.com
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...
loading...